Solat di mekah

Hari ini Mbah Yai mendapat undangan mengisi acara Isra' Mi'roj di luar kota. Karena tak ingin terlambat, beliau berangkat selepas ashar. Sehingga untuk sholat maghrib dan isya' harus diimami oleh Salim selaku lurah pondok dan sudah menjabat sebagai Ustadz.

Seusai sholat maghrib, Sodron yang hobi tidur menjalankan aksinya. Ya, aksi tidur. Ia bermaksud tidur sejenak guna melepas penat. Sengaja ia tidur didepan mihrab (tempat pengimaman) dengan maksud supaya nanti ada yang membangunkan jika ia kebablasan.

Waktu isya' sudah masuk, segera Semprul mengumandangkanadzan, pujian kemudian iqamah. Jama'ah segera merapat. Kang Salim maju ke mihrab dan alangkah kagetnya ketika melihat Sodron yang sedang asyik tidur di depan mihrab.

Semprul bermaksud ingin membangunkannya, tapi dicegah oleh Kang Salim.

"Jangan dibangunkan, dia sedang sholat di Mekkah." Jelas Kang Salim. Tentu hal ini membuat semua santri terkagum-kagum.Ternyata Kang Sodron adalah santri pilihan, dia bisa meraga sukma sampai ke Mekkah bahkan sholat di sana.

"Tolong ambilkan kain kafan di rak sana." Perintah Kang Salim.

"Buat apa, Kang?" Semprul bertanya heran.

"Dia kan sedang sholat di Mekkah, harus dipake'in kain ihrom." Terang Kang Salim sambil menunjuk Sodron.

Semprul paham, tanpa diperintah dua kali ia segera mengambil kain kafan yang ada di rak masjid yang biasa digunakan untuk pelatihan mengurus jenazah. Kain kafan pun segera dikrukupkan diatas Sodron yang sedang tidur. Malah mirip kaya korban kecelakaan. hahaha

Sholat pun dimulai, untungnya Sodron tidur mepet ke mimbar jadi masih ada ruang untuk sang Imam.

Sholat berjalan lancar dengan khusyu'. Hingga sampai sang Imam membaca surat Al Faatihah dan sampai pada lafadz, "waladh dhooooolliin.."

Serentak jama'ah menyahut, "Aaaamiiin..." dengan lantangnya.

Mendengar gemuruh suara Aamiin. Sontak membuat Sodron terbangun.

Ia kaget bukan main ketika melihat dirinya dikrudungi kain kafan. "Wah, kena aku dikerjai." Betapa malunya Sodron, ketika jama'ah sedang sujud, segera ia mencari celah untuk meloloskan diri ke belakang.

"Duh, kapok aku ga mau tidur di Masjid." gerutu Sodron sambil bergegas mengambil wudhu.

--0o0o0--

Hahaha, Sobat Spiritual muslim. Jangan ditiru ya kelakuan Sodron yang suka molor. Daripada tidur sehabis shalat maghrib. Alangkah lebih baiknya kita gunakan untuk bertadarus atau berdzikir sambil menanti waktu sholat isya'. Betapa utamanya menanti waktu sholat dalam keadaan masih berwudhu sesuai sabda Nabi.

“Sungguh manusia telah shalat dan mereka telah tidur, adapun kalian terhitung dalam keadaan sholat selama kalian menanti waktu pelaksanaan shalat.” (HR. Al- Bukhari no. 572 dan Muslim no. 1446)

Nah kan, kita akan tetap terhitung dalam keadaan sholat meski hanya menanti sholat. Bisa dengan dzikir dan tadarus, bukan pesbukan loh ya! Bahkan dilain riwayat (HR. Al-Bukhari no. 131 & Muslim no. 649) Malaikat akan terus mendoakan, "Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia" bagi siapa pun yang menantikan waktu sholat.

Lagi pula menurut beberapa ulama, tidur sebelum isya itu hukumnya makruh. Sesuai hadits dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).

Bahkan mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isya’. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan : “Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya. Dan sebagian ulama’ lainnya memberi keringanan dalam masalah ini. Abdullah bin Mubarak mengatakan : “Kebanyakan hadits- hadits Nabi melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat isya’ khusus di bulan Ramadlan saja.”

Wallaahu a'lam.

Jangan lupa dishare. Semoga manfaat.

Jangan lupa komentar dan follownya : spiritualmuslim.mywapblog.com :)